Rabu, Juli 08, 2009

Tuhankah Yesus?

Banyak sosok di dunia ini yang dianggap sebagai ilah, tuhan yang disembah. Benarkah mereka semua adalah ilah? Atau hanya ada satu Ilah yang benar? Kali ini kita kaji tentang Yesus. Apakah Yesus itu adalah ilah yang benar? Benarkah bahwa Yesus itu adalah ilah yang esa?

Yesus akan tetap dapat mereka akui sebagai Ilah, kecuali ada hal-hal yang membatalkannya. Misalnya, dalam suatu kesempatan, Yesus menolak dirinya disebut sebagai ilah yang esa.

Mengapa kau sebut aku sebagai yang baik? Tidak ada yang baik kecuali satu, yaitu Allah. (Lukas 18:19)

Dalam ayat itu, Yesus menegaskan bahwa tidak ada yang baik kecuali Allah. Maka jangan sebut Yesus sebagai yang baik, karena Yesus bukanlah Allah. Ini sungguh jelas dan mudah dipahami.

Ada indikasi bahwa orang-orang di masa Yesus membedakan Yesus dan Allah. Yesus dan Allah bukanlah satu entitas, bukan satu pribadi, bukan satu substansi, atau apa pun namanya.

Yesus bertambah besar hikmahnya dan bertambah dewasa, serta makin disukai Allah dan manusia. (Lukas 2:52)

Manusia itu banyak. Manusia yang satu bisa menyukai manusia lainnya. Tetapi Allah, mungkinkah Dia menyukai Allah yang lainnya? Agak sulit untuk mengatakan bahwa dalam alam pemikirannya, Lukas menyangka bahwa Yesus adalah Allah. Adalah konyol jika Anda berkata ‘tidak ada yang mustahil bagi Allah’ dalam hal ini. Lukas jelas menganggap bahwa Yesus bukanlah Allah. Mungkin hanya Paulus yang beranggapan bahwa Yesus adalah Tuhan seperti dalam Injil gnostiknya.

Aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan Dialah yang mengutusku. (Yohanes 8:42)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Yesus datang bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi atas kehendak Allah. Jika Yesus adalah Allah, dan Yesus datang atas kehendak Allah, harusnya dia mengaku bahwa dia datang atas kehendaknya sendiri, karena dirinya adalah Allah. Tetapi karena Yesus bukanlah Allah, dan Yohanes tahu itu, maka Yesus berkata, “Aku datang bukan atas kehendakku sendiri. Tetapi Allah itulah yang berkehendak mengutusku.” Yesus adalah utusan atau rasul Allah, bukan Allah itu sendiri.

Dalam ayat lain, Yesus mengaku sama dengan Yohanes pembaptis. Sebagaimana Yohanes datang dari Allah sebagai utusan Allah, begitu juga Yesus datang dari Allah sebagai utusan Allah. Sebagai utusan Allah, Yesus mempunyai kuasa/wewenang yang sama dengan Yohanes, dan tidak sama dengan Allah. Allah lebih besar dan lebih berkuasa daripada Yesus. Allah bisa menyuruh Yesus, karena Yesus memang pesuruh Allah. Tetapi Yesus hanya boleh meminta kepada Allah, dan bukan menyuruh Allah.

Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya. (Lukas 22:43)

Malaikat menguatkan Yesus. Tuhankah dia yang memerlukan makhluqnya? Begitu bodohkah Lukas hingga menganggap Yesus sebagai Allah? Hanya orang pagan yang menganggap Yesus sebagai Tuhan.

Semua Nabi Allah paham, bahwa Allah tidak bertuhan. Karena Allah itulah Tuhan. Allah tidak menyembah sesuatu apa pun. Allah tidak bersujud kepada sesuatu. Tetapi Yesus mempunyai Allah, yang kepada Allah dia bersujud dan berdoa.

Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu. (Yohanes 20: 17)

Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Matius 12:29)

Yesus berkata, “Ilahku dan Ilahmu,” atau “Ilah kita.” Ya, Yesus menyembah sesuatu. Sedangkan Tuhan tidak menyembah sesuatu. Maka Yesus bukan Tuhan.

Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? (Matius 27:46)

Dia memanggil Allahnya. Dia memanggil yang disembahnya. Dia memanggil Allah Israel, Allah nenek moyangnya. Maka Yesus bukanlah Tuhan.

Pada waktu itu, pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa. Semalam penuh ia berdoa kepada Allah. (Lukas 6:12)

Tuhankah dia yang berdoa kepada Allahnya? Yesus adalah hamba Allah, bukan Tuhan.

Sepanjang hidupnya di dunia, ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang esa, yang sanggup menyelamatkannya dari maut, dan karena kesalehannya, ia telah didengarkan. (Ibrani 6:7)

Ayat yang menarik. Sepanjang hidupnya, Yesus menyembah Allah setulus hati, tanpa menyekutukan Allah. Yesus tidak pernah memohon kepada ilah-ilah palsu. Dia hanya memohon dan mengadukan perihalnya kepada Allah saja. Yesus, hamba Allah yang shalih.
Yesus yaqin bahwa hanya Allah yang dapat menyelamatkannya. Dan Allah menjawab doa Yesus. Allah menyelamatkannya. Sungguh berbeda dengan Injil gnostik Paulus. Yesus diselamatkan Allah dari maut. Yesus belum mati. Maka sia-sialah segala perbuatan orang-orang Kristen. Sia-sialah segala doktrin mereka. Karena nyatanya, Allah menyelamatkan Yesus. Yesus tidak mati di tiang salib. Gugurlah segala pengakuan Paulus dan para pengikutnya yang mengatakan bahwa Yesus mati di tiang salib untuk menebus dosa mereka.

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. (Markus 5:30-32)

Walau Yesus telah memperlihatkan mu’jizat, tetapi segala mu’jizat itu bukan dari dirinya sendiri, melainkan anugerah dari Allah. Dan tetap saja, Yesus bukanlah Yang Mahatahu tanpa diberi-tahu. Yesus bukanlah Tuhan.

Akhirnya, Yesus yang mengetahui dirinya adalah utusan Allah pun mengakui bahwa tidak ada yang pantas disembah kecuali Allah yang esa, dan mengakui bahwa dirinya adalah hamba dan utusan Allah. Yesus bukanlah Tuhan.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

7 komentar:

  1. saudaraku....

    klu memang tidak mengerti ajaran tentang ke Ilahian Yesus harap jangan menebarkan argumen yang salah...

    BalasHapus
  2. Yang tidak mengerti penulis atau Anda???Buktinya Anda baru tahu kalau keyakinan yang Anda anut sekarang adalah cerita khayalan para Pendeta dan Uskup Anda. Buka mata dong...

    BalasHapus
  3. Oi..Kalo sama2 ga tau mending disudahi sebelum peperangan ditabuh...peace...

    BalasHapus
  4. Sebenarnya Injil adalah salah satu dari kitab yang diturunkan kemuka bumi ini...tapi setelah al qur'an maka tidak ada lagi kitab lain yang dibolehkan jadi pegangan. adapun setahu Saya bahwa Tuhan hanya ALLAH yang telah menciptakan kita semua dan alam semesta, sedang Yesus..adalah sebuah cerita karya cipta manusia yang salah memahami, untuk Yehuda...kalo kitab Anda sendiri sudah menjelaskan, kenpa Anda menolak??atau Anda salah Kitab???

    BalasHapus
  5. Ada yang seru nih ..jarang dapetin yang kayak gini...sapapun bisa berargumen asal ada dalil..kasin juga orang kristen yang menyembah Tuhan yang salah...Keep JIHAD

    BalasHapus
  6. @Yehuda :kalau Anda memvonis argumen diatas salah dan yang menjelaskan tidak mengerti artinya Anda menyalahkan Injil yang Anda jadikan pegangan.

    BalasHapus
  7. Saudaraku
    apakah al Quranmu mengajarkan untuk menghujat agama lain?

    BalasHapus

Hadirkan jejak Anda dengan tetap menjaga adab komunikasi yang sopan