Jumat, Januari 15, 2010

Hikmah dibalik Serangan Israel atas Bangsa Palestina


Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya betapapun peristiwa itu tersebut bagi kita memang sangat pahit dirasakan, apalagi peristiwa tersebut adalah peristiwa yang mengharukan kita, biasanya kita sangat mudah menemukan hikmah yang ada di dalamnya. Dari sini akan kita coba lihat hikmah dibalik serangan israel atas bangsa Palestina.
Kita sudah mengetahui sekarang pada peristiwa yang dibicarakan baik di forum-forum, masjid ke masjid dan sebagainya, mereka semua membicarakan penyerangan bangsa Israel kepada saudara-saudara kita yang ada di Palestina Jalur Gaza itu juga pasti memberikan hikmah kepada kita, sehingga yang harus kita cari sekarang adalah tentu bukan hanya sekedar penyelesaian sesaat akan tetapi apa hikmah dibalik peristiwa ini.

Kalau kita menyakini bahwa sesuatu yang terjadi pada alam semesta ini tidak akan mungkin bisa terjadi kalau bukan karena ijin Allah SWT, tidak akan mungkin terjadi kecuali sepengetahuan Allah SWT, artinya apa? kalau kita berpikir secara sekuler kenapa Allah membiarkan begitu banyak korban yang berjatuhan dari anak-anak hingga orang tua bahkan korban itu berada pada pihak yang sebahagian besar adalah kaum muslimin. Kenapa dengan mudah begitu saja tangan-tangan Israel untuk mencabik-cabik wilayah yang mereka sudah sepakati.

Hikmah itu memang kita dapatkan di hari-hari belakangan ini, kalau memang kita cermat untuk melihat peristiwa ini sebagai bagian dari peristiwa yang diijinkan Allah, sebagaimana Allah menjelaskan dalam surat Ali Imran ayat 190 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantiannya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal“.

Ulil Albab adalah orang yang selalu berdzikir dan orang berfikir, dengan kedua perpaduan antara dzikir dan fikir kemudian menghasilkan do’a “ya Robb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka”. Kemudian didapatkan apa yang disyaratkan oleh Allah SWT di dalam surat Ash Shaff ayat 4 yang artinya ” Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh “.

Perkuat ukhuwah Islamiyah

Kenyataan bahwa tentara Zionis Israel telah membombardir tanah Palestina telah menerbitkan kemasygulan kita, ternyata memang ukhuwah Islamiyah persaudaraan muslim itu masih hanya berupa silat kata dan silat lidah dikalangan kita. Tidak di negeri yang kecil dan tidak pula di negeri yang besar.

Bahkan orang-orang muslim yang terdekat dengan Jalur Gaza tempat pertempuran berlangsung sampai hari ini tidak mampu untuk melakukan apa-apa. Dimana kata-kata “innamal mukminnuuna ikhwah “, sesungguhnya orang mukmin yang satu dengan yang lainnya adalah saudara, semestinya kejadian di Palestina ini merupakan pelajaran bagi kaum muslimin di Indonesia.

Ada peribahasa semut yang di seberang lautan begitu tampak besar kelihatan, tetapi Gajah yang berada di pelupuk mata tidak kelihatan. Di negara kita bukan tidak ada orang-orang yang sedang sekarat tetapi bukan karena perang akan tetapi karena kelaparan dan busung lapar, mohon maaf dan cukup aneh hampir tidak disentuh kecuali oleh orang-orang yang sadar dengan keimanannya. Misalnya di daerah Banten masih banyak khususnya kaum muslimin yang kelaparan dan makan nasi aking, itu tidak disentuh dan tidak ada perhatian oleh pemerintah dan para pengusaha muslim.

Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita bahwa “siapa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakan tetangganya“. Memang di negara kita masyarakat muslim masih tidur dengan yang namanya ukhuwah Islamiyah itu, kalau kita masih mempersalahkan orang-orang yang berada dengan medan pertempuran Palestina sampai hari ini tidak bisa berbuat apa-apa, mereka negeri yang kaya raya, ada yang memiliki harta yang luar biasa besarnya bahkan mereka memiliki satu klub sepak bola dengan nomor urut 1 di dunia dan bisa membeli pemain dengan harga triliunan rupiah, tetapi kenapa kemudian membantu rakyat Palestina yang dicengkram dan ketakutan semacam itu ia tidak mampu, sebaliknya dia mampu membeli pemain dengan harga mahal dan terbaik dunia.

Kita katakan kepada mereka “wahai para penguasa yang ada di Jazirah Arab sadar dan bantulah warga Palestina dan mereka satu dalam wilayah Arab”. Allah SWT berfirman “Allah itu mensukai orang berperang di jalan Allah dan dalam barisan yang teratur sesuai dengan kemampuan yang dia miliki “.

Hindarkan pertikaian (pepecahan)

Bahwa setelah peristiwa terjadi masih ada sekelompok orang yang bukannya memperteguh tali persaudaraan tetapi malah kemudian mengambil ini sebagai kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok dengan mencoba isu-isu politis, bukan karena kesetiaan sosial yang mereka kemukakan justru kemudian malah ini menjadi komoditi bagi mereka untuk memperkenalkan diri padahal selama ini mereka tidak pernah berjuang dan melakukan itu.

Mohon maaf kalau kita bisa katakan bahwa pemimpin-pemimpin kita sekarang itu hanya bisa kata-kata hanya penyebar pesona saja tidak mampu kemudian mengatakan sesuatu jauh lebih dari itu. Dan Hikmah selanjutnya bisa kita katakan peristiwa ini adalah bahwa kita tidak percaya kepada orang-orang fasik, musyrik dan munafik.

Sebelum peristiwa ini bangsa Indonesia eforia dengan seorang pemimpin bernama Barack Husein Obama, dia pasti akan lebih memperjuangkan nilai-nilai Islam di Amerika dan Timur Tengah, tetapi ternyata dia setuju dengan negara Israel yang beribu kota Yerrussalem dan tidak diganggu gugat oleh Palestina, makanya Allah berfirman yang artinya “wahai orang-orang yang beriman jika datang kepadamu orang fasik yang membawa berita, maka pertimbangkanlah berita itu dan jangan engkau percaya langsung, karena akan menyebabkan kita terlena“.

Ternyata yang terjadi sekarang ini adalah kita dikecewakan akan berita itu. Penyerangan Israel ke Jalur Gaza Palestina mendapat restu dari negara Amerika dan negara-negara Eropa. Rakyat Palestina yang berjumlah 1,5 juta orang terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua telah dihukum secara kolektif oleh penjajah Zionis Israel, berupa blokade yang sudah berlangsung 2 tahun hingga saat ini belum dapat dibuka secara permanen. Jadi artinya bahwa kita bisa memandang 3 (tiga) peristiwa ini harus kita ke depan kan dan siap-siaplah sekarang bahwa memang kondisi kenyataan umat Islam sampai hari ini masih seperti itu.

Kemudian apa jalan keluar dan solusinya? Agar kita kemudian tidak terombang-ambing oleh hal-hal semacam ini terus menerus mau tidak mau kita harus mengatakan baik dengan ucapan atau perbuatan kita katakan perkuat silaturrahim dan perkuat Islamiyah jangan sampai tercambik-cambik kembali dalam dataran yang paling awam, dan kita tidak boleh terpecah oleh apapun juga bahwa perpecahan itu bukan menguntungkan bagi kita tetapi bahkan merugikan bagi semua kita.

Beberapa hari lagi kita menghadapi pesta demokrasi dalam pesta tersebut bisa terjadi perpecahan diantara kita dan itu menjadi isu yang luar biasa. Kita sudah muak dan jenuh dengan perpecahan, Allah SWT tidak akan memberikan kemenangan jika kita kemudian menjadi pecah, bagaimana peristiwa perang uhud orang-orang muslim terluka, karena apa?, karena pasukan pemanah itu tidak taat kepada Rasulullah SAW dan sebahagian diantara pasukan-pasukan lain pecah belah karena apa? karena ingin mencari materi yang lebih banyak lagi.

Mudah-mudahan kita menjadi sadar tentang peristiwa yang semacam ini dan mudah-mudahan kita bisa menggali lebih banyak lagi hikmahnya dan semoga Allah SWT memberikan kepada kita ketenangan, kesabaran dan sekaligus juga kegagahan untuk mendapatkan peristiwa-peristiwa yang lain agar kita tetap jauh lebih hebat lagi, jauh lebih ukhuwah lagi dan jauh lebih bersatu lagi dibandingkan dengan sekarang ini.

Sumber : Indah Mulya, Edisi No. 512 Th. IV - 15 Februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hadirkan jejak Anda dengan tetap menjaga adab komunikasi yang sopan